Senin, 02 November 2015

Mentoring Magang SIGMA (1 November 2015)

       

       
       Mungkin ini terlalu terlambat membuat sebuah diary. Tinggal menghitung bulan kepengurusan Al-Fatih akan didemosionerkan. Tetapi lebih baik ada daripada tidak ada, kan?

       Yak! Karena sudah dibilang karena diary ini sangat terlambat, maka ceritanya akan dimulai dari hari ini. Hari ini, tepatnya pada tanggal 1 November 2015 pukul 16.00 diadakan Mentoring Magang SIGMA. Diawal bulan November sudah diawali dengan kegiatan menemba ilmu. Cuaca sore ini cerah dan Sekaran belum dilanda hujan sejak kemarau panjang yang menimpa Indonesia atau mungkin seluruh Indonesia? Banyak kebakaran yang terjadi mulai dari Riau, Kalimantan, bahkan beberapa gunung juga kebakaran. Hastag Lawan Asap pun bertebaran. Tapi bukan itu yang mau Al-Fatih ceritakan.

       Jadi, di taman perpus pusat, melingkarlah gerombolan penuntut ilmu. Ada angkatan 2013, 2014, 2015 dan semuanya akhwat. Sementara gerombolan ikhwan ada di pelataran perpus pusat tetapi adik-adik 2015-nya tidak ada yang datang #senyumsendu dan mereka para ikhwan tetap mentoring. Jadi, datang ke perpus pusat tidak ada ruginya sore itu.




       Seperti biasa, mentoring akhwat dimulai dengan tilawah Al-Quran per orang dua ayat. MC-nya adalah Dek Firla. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan. Al-Fatih masih ingat siapa saja yang datang lhoo Ada Mbak Ninuk, Dek Tiara, Dek Erlinda, Dek Eva, Dek Tika, Dek Evi, Dek Suci, Atika, Wiwit, Dek Gita, Dek Firla, Dek Dian, Septi, Nurulita, Umu, Silvi, dan Uus. Dan insyaallah mentoring sore ini kita semua dinaungi oleh sayap-sayap malaikat. Seperti dalam hadits riwayat Abu Daud, “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, niscaya Allah subhanahu wata’ala menyediakan jalan untuknya menuju surga. Sesungguhnya para malaikat melebarkan sayapnya karena ridha kepada orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya ulama dimintakan ampun oleh makhluk yang berada di langit dan di bumi sampai paus yang di dalam laut. Keutamaan seorang alim atas seorang abidseperti keutamaan bulan atas segala bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.”



       Di atas tanah tempat kami duduk, Nurulita membacakan Sirah Shahabiyah, Sumayah binti Khobat-perempuan pertama yang mati syahid. Beliau adalah budak di masa jahiliyah itu. Beliau menikah dengan Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekkah. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Ammar bin Yasir. Ketika Ammar hampir menjelang dewasa, Ammar mendengar agama baru yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Terketuklah hati anak itu dan ia menyatakan bahwa ia masuk Islam. Ammar mengajak Yasir dan Sumayah masuk Islam dan mereka menyambut dakwah itu dan mengumumkan keislamannya. Ada tujuh orang yang mengemukakan keislamannya di depan umum. Salah satunya adalah Sumayah dan keluarganya.

       Bani Makhzum mengetahui bahwa Sumayah dan keluarganya masuk Islam bahkan mereka terang-terangan mengatakannya. Bani Makhzum langsung menyiksa Sumayah sekeluarga dengan berbagai macam siksaan agar mereka keluar dari Islam. Mereka membawa keluarga itu ke padang pasir yang menyengat dan sangat panas. Mereka membuang Sumayah dan menaburinya dengan pasir yang panas. Tetapi keluarga Sumayah tetap teguh pendirian. Meraka tetap mengatakan “Ahad .. Ahad ..”

       Suatu ketika Rasullah SAW menyaksikan keluarga itu tegah disiksa. Beliau berseru, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena tempat kembali kalian yang sesungguhnya adalah surga.”
Mendengar hal itu Sumayah dan keluarganya semakin optimis dan tegar. Mau disiksa apapun juga, mereka akan tetap memeluk Islam apapun yang terjadi.

       Beliau-Sumayah meninggal saat Abu Jahal menusukkan tombak ke kemaluannya hingga Sumayah meninggal dunia.



          Sumayah tidak menyesal diperlakukan seperti itu karena Allah sudah menjanjikan surga. Beliau tetap yakin pada keislamannya dan tak ada seorang pun yang bisa menggores keteguhannya.

       Subhanallah.. Apa pelajaran yang dapat kita ambil? Betapa Sumayah tetap teguh pendirian dengan Islam. Islam lahir dalam keadaan asing dan akan kembali asing. Bagaimana dulu Islam dianggap asing oleh masyarakat jahiliyah dan bahkan mereka menentang orang-orang yang masuk Islam. Sumayah dan keluarganya sungguh hebat. Beliau dengan berani terang-terangan mengungkapkan keislamannya dan siap akan segala resikonya.

       Sekarang kita memasuki jaman keterasingan kedua. Di mana yang disyariatkan Allah dianggap asing oleh sekitar sedang yang tidak memenuhi syariat malah dianggap biasa. Contohnya kerudung lebar. Justru kerudung yang menutupi dada malah dianggap asing dan perempuan-perempuan yang memakai kerudung apa adanya dianggap biasa bahkan fashion.

       Lalu ada pertanyaan dari Dek Gita yang bertanya bagaimana menghadapi orang yang berkata, 
 “Berarti kita nggak usah kuliah? Belajar Al-Quran aja kan udah cukup? Bukannya semua jawaban ada di Al-Quran? Bumi sekarang dibentuk dari mana? Dari Allah gitu jawabannya?”

       Sebenarnya, jika kita menginginkan kebahagiaan dunia, pelajarilah ilmu dunia. Jika kita ingin kebahagiaan akhirat, pelajarilah ilmu akhirat. Dan jika ingin bahagia di keduanya, pelajarilah ilmu dunia dan akhirat. Sebenarnya di Al-Quran memang ada firmanNya yang menceritakan tentang laut mati, perkembangan janin, sungai di dalam laut, tetapi hal tersebut jika ada orang yang tidak percaya akan dibuktikan bahwa apakah isi kandungan itu benar. Di Al-Quran pun juga ada perintah agar kita menuntut ilmu. Bukan ilmu akhirat saja, tetapi juga ilmu dunia. Dan lebih baik kita mengamalkan isi Al-Quran secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari daripada berdebat dan menyalah-nyalahkan kitab suci kita. Kita sesama Islam kenapa malah menghujat Al-Quran?

       Lalu kita mempelajari taawun (keseimbangan). Jadi ada tiga potensi yaitu potensi akal, hati, dan jasad. Apa potensi akal itu? Belajar. Kita kuliah itu termasuk dalam proses belajar. Lalu apa  potensi hati? Beribadah kepada Allah. Apa potensi jasad? Yaitu makan. Sementara makanan kita di sini didominasi oleh Yahudi. Mulai dari alat mandi, minuman, makanan, kebanyakan buatan Yahudi. Jadi guys, berusahalah untuk tidak mengkonsumsi atau memakai produk yahudi.



       Nah, begitu diary... Hari ini sangat menyenangkan. Meskipun peserta magangnya sedikit, tetapi ilmunya insyaallah bermanfaat.. See you in the next mentoring.. Sayang kalian karena Allah.. Senang rasanya bisa bertemu kalian dan berkumpul bersama kalian. ^^

Salam dakwah


Al-Fatih