This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 02 November 2015

Mentoring Magang SIGMA (1 November 2015)

       

       
       Mungkin ini terlalu terlambat membuat sebuah diary. Tinggal menghitung bulan kepengurusan Al-Fatih akan didemosionerkan. Tetapi lebih baik ada daripada tidak ada, kan?

       Yak! Karena sudah dibilang karena diary ini sangat terlambat, maka ceritanya akan dimulai dari hari ini. Hari ini, tepatnya pada tanggal 1 November 2015 pukul 16.00 diadakan Mentoring Magang SIGMA. Diawal bulan November sudah diawali dengan kegiatan menemba ilmu. Cuaca sore ini cerah dan Sekaran belum dilanda hujan sejak kemarau panjang yang menimpa Indonesia atau mungkin seluruh Indonesia? Banyak kebakaran yang terjadi mulai dari Riau, Kalimantan, bahkan beberapa gunung juga kebakaran. Hastag Lawan Asap pun bertebaran. Tapi bukan itu yang mau Al-Fatih ceritakan.

       Jadi, di taman perpus pusat, melingkarlah gerombolan penuntut ilmu. Ada angkatan 2013, 2014, 2015 dan semuanya akhwat. Sementara gerombolan ikhwan ada di pelataran perpus pusat tetapi adik-adik 2015-nya tidak ada yang datang #senyumsendu dan mereka para ikhwan tetap mentoring. Jadi, datang ke perpus pusat tidak ada ruginya sore itu.




       Seperti biasa, mentoring akhwat dimulai dengan tilawah Al-Quran per orang dua ayat. MC-nya adalah Dek Firla. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan. Al-Fatih masih ingat siapa saja yang datang lhoo Ada Mbak Ninuk, Dek Tiara, Dek Erlinda, Dek Eva, Dek Tika, Dek Evi, Dek Suci, Atika, Wiwit, Dek Gita, Dek Firla, Dek Dian, Septi, Nurulita, Umu, Silvi, dan Uus. Dan insyaallah mentoring sore ini kita semua dinaungi oleh sayap-sayap malaikat. Seperti dalam hadits riwayat Abu Daud, “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, niscaya Allah subhanahu wata’ala menyediakan jalan untuknya menuju surga. Sesungguhnya para malaikat melebarkan sayapnya karena ridha kepada orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya ulama dimintakan ampun oleh makhluk yang berada di langit dan di bumi sampai paus yang di dalam laut. Keutamaan seorang alim atas seorang abidseperti keutamaan bulan atas segala bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.”



       Di atas tanah tempat kami duduk, Nurulita membacakan Sirah Shahabiyah, Sumayah binti Khobat-perempuan pertama yang mati syahid. Beliau adalah budak di masa jahiliyah itu. Beliau menikah dengan Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekkah. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Ammar bin Yasir. Ketika Ammar hampir menjelang dewasa, Ammar mendengar agama baru yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Terketuklah hati anak itu dan ia menyatakan bahwa ia masuk Islam. Ammar mengajak Yasir dan Sumayah masuk Islam dan mereka menyambut dakwah itu dan mengumumkan keislamannya. Ada tujuh orang yang mengemukakan keislamannya di depan umum. Salah satunya adalah Sumayah dan keluarganya.

       Bani Makhzum mengetahui bahwa Sumayah dan keluarganya masuk Islam bahkan mereka terang-terangan mengatakannya. Bani Makhzum langsung menyiksa Sumayah sekeluarga dengan berbagai macam siksaan agar mereka keluar dari Islam. Mereka membawa keluarga itu ke padang pasir yang menyengat dan sangat panas. Mereka membuang Sumayah dan menaburinya dengan pasir yang panas. Tetapi keluarga Sumayah tetap teguh pendirian. Meraka tetap mengatakan “Ahad .. Ahad ..”

       Suatu ketika Rasullah SAW menyaksikan keluarga itu tegah disiksa. Beliau berseru, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena tempat kembali kalian yang sesungguhnya adalah surga.”
Mendengar hal itu Sumayah dan keluarganya semakin optimis dan tegar. Mau disiksa apapun juga, mereka akan tetap memeluk Islam apapun yang terjadi.

       Beliau-Sumayah meninggal saat Abu Jahal menusukkan tombak ke kemaluannya hingga Sumayah meninggal dunia.



          Sumayah tidak menyesal diperlakukan seperti itu karena Allah sudah menjanjikan surga. Beliau tetap yakin pada keislamannya dan tak ada seorang pun yang bisa menggores keteguhannya.

       Subhanallah.. Apa pelajaran yang dapat kita ambil? Betapa Sumayah tetap teguh pendirian dengan Islam. Islam lahir dalam keadaan asing dan akan kembali asing. Bagaimana dulu Islam dianggap asing oleh masyarakat jahiliyah dan bahkan mereka menentang orang-orang yang masuk Islam. Sumayah dan keluarganya sungguh hebat. Beliau dengan berani terang-terangan mengungkapkan keislamannya dan siap akan segala resikonya.

       Sekarang kita memasuki jaman keterasingan kedua. Di mana yang disyariatkan Allah dianggap asing oleh sekitar sedang yang tidak memenuhi syariat malah dianggap biasa. Contohnya kerudung lebar. Justru kerudung yang menutupi dada malah dianggap asing dan perempuan-perempuan yang memakai kerudung apa adanya dianggap biasa bahkan fashion.

       Lalu ada pertanyaan dari Dek Gita yang bertanya bagaimana menghadapi orang yang berkata, 
 “Berarti kita nggak usah kuliah? Belajar Al-Quran aja kan udah cukup? Bukannya semua jawaban ada di Al-Quran? Bumi sekarang dibentuk dari mana? Dari Allah gitu jawabannya?”

       Sebenarnya, jika kita menginginkan kebahagiaan dunia, pelajarilah ilmu dunia. Jika kita ingin kebahagiaan akhirat, pelajarilah ilmu akhirat. Dan jika ingin bahagia di keduanya, pelajarilah ilmu dunia dan akhirat. Sebenarnya di Al-Quran memang ada firmanNya yang menceritakan tentang laut mati, perkembangan janin, sungai di dalam laut, tetapi hal tersebut jika ada orang yang tidak percaya akan dibuktikan bahwa apakah isi kandungan itu benar. Di Al-Quran pun juga ada perintah agar kita menuntut ilmu. Bukan ilmu akhirat saja, tetapi juga ilmu dunia. Dan lebih baik kita mengamalkan isi Al-Quran secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari daripada berdebat dan menyalah-nyalahkan kitab suci kita. Kita sesama Islam kenapa malah menghujat Al-Quran?

       Lalu kita mempelajari taawun (keseimbangan). Jadi ada tiga potensi yaitu potensi akal, hati, dan jasad. Apa potensi akal itu? Belajar. Kita kuliah itu termasuk dalam proses belajar. Lalu apa  potensi hati? Beribadah kepada Allah. Apa potensi jasad? Yaitu makan. Sementara makanan kita di sini didominasi oleh Yahudi. Mulai dari alat mandi, minuman, makanan, kebanyakan buatan Yahudi. Jadi guys, berusahalah untuk tidak mengkonsumsi atau memakai produk yahudi.



       Nah, begitu diary... Hari ini sangat menyenangkan. Meskipun peserta magangnya sedikit, tetapi ilmunya insyaallah bermanfaat.. See you in the next mentoring.. Sayang kalian karena Allah.. Senang rasanya bisa bertemu kalian dan berkumpul bersama kalian. ^^

Salam dakwah


Al-Fatih

Senin, 12 Oktober 2015

Keajaiban Wudhu


Inilah Keajaiban Wudhu yang Belum Banyak Diketahui , Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Secara ilmiah hidung terjaga bersih selama 3 sampai dengan 5 jam, kemudian kotor kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu berikutnya.Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” kata Salim.
Anda tentu pernah mendengar akupunktur kan? Coba cari tahu dimana saja letak titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupunktur? Lalu kemudian amati pola wudhu. InsyaAllah anda akan segera menemukan benang merah diantara keduanya.
Satu diantaranya adalah ketika melakukan takhlil, diantara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset fakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.
Pada anggota badan yang terkena perlakuan wudhu terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Titik-titik akupunktur, suatu fenomena yang menarik bila dikorelasikan dengan kayfiyat wudhu yang disyari’atkan 15 abad yang lalu.
wudhu,wudhu,wudhu yang benar,wudhu adalah,wudhu sebelum tidur,wudhu dan tayamum,wudhuk,wudhu tayamum,wudhu rasulullah,wudhu saat haid,wudhu rasulullah saw

FATWA ULAMA TENTANG UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH

Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad kepada keluarganya, para sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Para pembaca yang dirahmati Allah,
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 1436 Hijriyah dan akan memasuki tahun baru hijriyah 1437, sebagian besar kaum muslimin telah mempersiapkan perayaan untuk tahun baru Islam tersebut, di antaranya dengan bertukar ucapan selamat satu sama lain maka apa kedudukan ucapan selamat tahun baru hijriyah dari sisi syar’i?
Di bawah ini kami mengutip beberapa fatwa ulama besar dalam seputar tahun baru:
1. Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz rahimahullah
Syaikh Bin Baz pernah ditanya:
Kami pada permulaan tahun baru hijriyah, dan sebagian orang saling bertukar ucapan selamat tahun baru hijriyah, mereka mengucapkan: (setiap tahun semoga kalian dalam kebaikan), maka apa hukum syar’i terkait ucapan selamat ini?
Syaikh Bin Baz menjawab sbb:
Ucapan  selamat tahun baru hijriyah kami tidak mengetahui dasarnya dari para Salafus Shalih, dan saya tidak mengetahui satupun dalil dari sunnah maupun Kitabullah yang menunjukkan pensyariatannya, tetapi siapa saja yang memulaimu dengan ucapan itu maka tidak mengapa kamu menjawabnya seperti itu, jika dia mengatakan: setiap tahun semoga anda dalam kebaikan maka tidak mengapa kamu menjawabnya semoga anda seperti itu kami memohon kepada Allah bagi kami dan bagimu setiap kebaikan atau semacamnya, adapun memulainya maka saya tidak mengetahui dasarnya.
2. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan 1:
Syaikh Utsaimin pernah ditanya mengenai ucapan selamat tahun baru hijriyah dengan pertanyaan sbb:
Syaikh yang mulia, apa hukum mengucapkan selamat tahun baru hijriyah? Dan apa kewajiban kita kepada orang yang mengucapkan selamat tahun baru hijriyah kepada kita?
Syaikh Utsaimin menjawab sbb:
Jika seseorang mengucapkan selamat kepadamu maka jawablah, tapi jangan kamu memulainya. Inilah pendapat yang benar dalam masalah ini. Seandainya seseorang mengucapkan mengucapkan selamat tahun baru kepadamu, maka jawablah: semoga Allah menyampaikan selamat kebaikan untukmu dan menjadikannya tahun kebaikan dan keberkahan.
Tetapi ingat, jangan kamu memulainya karena saya tidak mengetahui adanya riwayat dari para Salafus Shalih bahwa mereka dahulu mengucapkan selamat tahun baru hijriyah. Bahkan para Salaf belum menjadikan bulan Muharram sebagai awal tahun baru kecuali pada masa khilafah Umar bin Khatthab radhiyallahu anhu. (dikutip dari pertemuan bulanan ke-44 di akhir tahun 1417 H).
Pertanyaan 2:
Syaikh Utsaimin juga pernah ditanya: Syaikh yang mulia, apa pendapat anda mengenai tukar menukar ucapan selamat pada awal tahun baru hijriyah?
Maka Syaikh Utsaimin menjawab sbb:
Aku  berpendapat bahwa memulai ucapan selamat pada awal tahun baru hijriyah tidak mengapa, namun tidak disyariatkan. Artinya, kami tidak menyatakan sunnahnya saling menyampaikan ucapan selamat tahun baru hijriyah.
Tetapi jika mereka melakukannya tidak mengapa, namun sepatutnya juga apabila dia mengucapkan selamat tahun baru dengan memohon kepada Allah supaya menjadikannya sebagai tahun kebaikan dan keberkahan, lalu orang lain menjawabnya. Inilah pendapat kami dalam masalah ini yang merupakan perkara kebiasaan dan bukan termasuk perkara ibadah.
(Disampaikan pada pertemuan terbuka ke-93 hari Kamis, 25 bulan Dzulhijjah tahun 1415H).
Pertanyaan 3:
Pada kesempatan lainnya, beliau juga pernah ditanya: Apakah boleh mengucapkan selamat awal tahun baru?
Maka beliau menjawab: Ucapan selamat atas kedatangan tahun baru hijriyah tidak ada dasarnya dari perbuatan para Salafus Shalih. Maka kamu jangan memulainya, tetapi jika seseorang mengucapkan selamat kepadamu jawablah, karena ini sudah menjadi kebiasaan di tengah-tengah manusia, meskipun fenomena ini sekarang berkurang, karena sebagian orang sudah memahaminya, alhamdulillah. Padahal sebelumnya mereka saling bertukar kartu ucapan selamat tahun baru hijriyah.
Pertanyaan 4:
Pertanyaan lainnya kepada Syaikh Utsaimin: Apa bunyi ucapan yang saling disampaikan manusia?
Beliau menjawab: yaitu mereka mengucapkan selamat atas datannya tahun baru, dan kami memohon kepada Allah mengampuni yang telah berlalu pada tahun kemarin, dan supaya memberikan pertolongan kepadamu untuk menghadapi masa depan atau semacam itu.
Pertanyaan 5:
Syaikh Utsaimin ditanya: Apakah diucapkan “Setiap tahun semoga kalian dalam kebaikan?”
Beliau menjawab: Tidak, setiap tahun semoga kalian dalam kebaikan tidak diucapkan dalam Idul Adha maupun Idul Fitri atau di tahun baru.
(Disampaikan pada pertemuan terbuka ke-202 pada hari Kamis, 6 Muharram tahun 1420H).
3. Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah
Beliau pernah ditanya: Syaikh yang mulia semoga Allah memberikan anda taufik. Kebanyakan manusia saling mengucapan selamat tahun baru hijriyah. Apa hukum ucapan selamat tahun baru hijriyah, misalnya: ‘Semoga menjadi tahun bahagia,’ atau ucapan: ‘Semoga kalian setiap tahun dalam kebaikan.’ Apakah ucapan ini disyariatkan?
Syaikh menjawab sbb:
”Ini adalah bid’ah. Ini bid’ah dan menyerupai ucapan selamat orang-orang Kristen dengan tahun baru Masehi, dan ini sesuatu yang tidak pernah dilakukan para Salaf. Selain itu, tahun baru hijriyah adalah istilah para shahabat radhiyallahu anhum untuk penanggalan muamalat saja. Mereka tidak menganggapnya sebagai hari raya dan mereka mengucapkan selamat atasnya karena ini tidak ada dasarnya. Para shahabat menjadikan tahun hijriyah untuk penanggalan muamalat dan mengatur muamalat saja”.
4. Syaikh Abdul Karim Al-Khidhir
Doa kepada sesama muslim dengan doa umum yang lafalnya tidak diyakini sebagai ibadah dalam beberapa peringatan seperti hari-hari raya tidak mengapa, apalagi apabila maksud dari ucapan selamat ini untuk menumbuhkan kasih sayang, menampakkan kegembiraan dan keceriaan pada wajah muslim lain.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak memulai ucapan selamat, tapi jika seseorang memulai dengan ucapan selamat maka aku suka menjawabnya karena menjawab ucapan selamat itu wajib. Adapun memulai ucapan selamat tidak ada sunnah yang diperintahkan dan juga bukan termasuk perkara yang dilarang.
KESIMPULAN:
1. Dari beberapa fatwa di atas dapat dipahami bahwa sebagian ulama besar membolehkan menjawab ucapan selamat saja tidak untuk memulainya, namun tidak menganggapnya perkara bid’ah yang besar karena itu adalah adat kebiasaan, bukan diyakini sebagai ibadah yang disyariatkan.
2. Sebaiknya kita menjelaskan kepada umat bahwa hal itu tidak ada dasarnya sehingga mereka tidak berlebih-lebihan dalam ucapan selamat tahun baru hijriyah. Karena hal itu dikhawatirkan bisa terjatuh dalam perkara bid’ah dan menyerupai kaum Nasrani sebagaimana fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah.
3. Kita tidak disyariatkan untuk merayakan tahun baru hijriyah seperti perayaan hari raya (ied), karena perayaan sebagai bentuk ibadah dan ibadah sifatnya tauqifiyah. Wallahu a’lam bis-shawab.

Rabu, 16 September 2015

Rahasia Sholat di Awal Waktu


Bismillahirrahmannirrahim,

Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah " Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]

Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

1.> WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

2.> WAKTU ZUHUR

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

3.> WAKTU ASAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

4.> WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.

5.> WAKTU ISYA

Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

#sigmaalfatih
#fiisabilillah

Yuk di share kawan-kawan :)

Selasa, 26 Mei 2015

Hadits Tentang Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur`an. Pada bulan inilah Al-Qur`an diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana dalam firman-Nya :
)شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ (البقرة: ١٨٥

“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).” [Al-Baqarah : 185]

Di antara amal ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah membaca (tilawah) Al-Qur`anul Karim. Banyak sekali hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Al-Qur`an. Di antaranya :

1.      Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]

2.      Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
« … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ».

“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]

3. Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ».

“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805]

4.       Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ )) رواه البخاري .

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]

Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.

5.      Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ

“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]

6.      Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]

7.      Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ )) رواه مسلم .

“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]

Jumat, 03 April 2015

MEDIAN SIGMA - 1 APRIL 2015 "YUK KEPOIN RASUL"

MEDIAN, 1 April 2015
@MBA 
“Yuk kepoin Rasul”
Pembicara: Bapak Fajar Arif Setyawan

3 rahasia hidup sehat rasul

Pola hidup
1.Selalu tersenyum, yaitu hanya sampai terlihat gigi taringnya. 
 ----> Suatu hari sahabat pernah bertanya pada Rasul “Jika kami ingin bersedekah tapi kami tidak punya apapun, bagaiman cara kami bersedekah?” Rasul menjawab “Senyum kalian adalah sedekah. Amal mungkar juga sedekah. Menunjukkan jalan pada oang yang tersesat juga merupakan sedekah.”

2.Tidur awal malam, yaitu setelah sholat isya. Bangun di setenagh malam kedua, antara setengah 12 -----> sampai setengah 1. Tidur miring ke kanan guna melancarakan peredaran darah dan pencernaan. Tidur tidak dalam keadaan kenyang. Sebelum tidur berwudlu sehingga tidur dalam keadaan bersih. Tidur yang baik di bawah 8 jam. Jika lebih dari 8 jam resiko kematiaannya tinggi.

3.Puasa yaumul bait (3 hari berturut-turut), puasa senin kemis, puasa daud. 
----> “Puasa adalah perisai. Berpuasalah kamu niscaya kamu sehat.”
4.Sempurnakan wudu. Ratakan di jari jemari.

5.Bersiwak setiap kali wudu.

6.Olahraga. Berkuda, lari, berjalan kaki. Sholat mengandung 130 gerakan. Segala sesuatu selain zikir adalah sia-sia. Melatih kudanya. Belajar berenang

Pola makan
1.Makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang. Penempatan ruang dalam perut 1/3 untuk udara, 1/3 untuk air, dan 1/3 untuk makanan. 

2.minum dengan tangan kanan, tidak berdiri dan tidak berjalan. Menghabiskan minuman dengan 2 kali napas dan tidak meniup air dan makanan. Jangan mengejek makanan.

3.Mengkonsumsi makanan yang berkhasiat, seperti
a)Madu.
“Gunakanlah 2 macam obat, yaitu Al Quran dan madu.”
b)Bawang putih.
“Makanlah bawang putih dan berobatlah dengannya karena mampu menyembuhkan 70 penyakit.”
c)Kurma ajwa/kurma Nabi. 
“Rumah yang tidak ada kurma seperti rumah yang tidak ada makanannya.”
“ Tidak akan kelaparan jika di dalam rumah ada kurma.”
“ 7 butir kurma setiap hari akan terhindar dari penyakit dan sihir.”Kisah : Rasul itu sehat dan sempurna, selama hidupnya hanya sakit 2 kali. Yang pertama saat menerima wahyu, Beliau demam dan menggigil karena bertemu dengan Malaikat. Yang kedua ketika Beliau dan sahabatnya diracuni oleh wanita Yahudi. Para sahabat mati tetapi Rasul masih hidup karena Beliau rutin mengkonsumsi buah kurma.
d)Jinten hitam
“Hendaklah mengkonsumsi jinten hitam (Habbatus Saudah) karena bisa menghilangkan berbagai penyakit kecuali kematian.”

Sikap rasul
1.Tidak pernah stress walau banyak cobaan. 
2.Walau bercanda tetapi tidak sampai alay. 
3.Tidak marah.
4.Sabar dan tawakal.

Itulah rahasia hidup sehat Rasullah. Jadi, kalau ingin sehat ala Rasullah, yuk ikuti kebiasaan beliau. ^^





Senin, 09 Maret 2015

Hurup "Ba" dalam kalimat Bismillah



Dalam kitab-kitab tafsir mu'tabarah, basmalah (singkatan dari Bismillahirrahmanirrahim) secara panjang dibahas aspek fikihnya.
Salah satu ayat yang mempunyai porsi pembahasan luas ialah basmalah. Bagi para sufi, pembahasan basmalah diurai secara panjang dan lebih menekankan aspek dan makna spiritual di dalamnya.
Sejumlah tafsir Syi'ah membahas ta'awwuz (A'udzu bi Allah min al-syaithan al-rajim) dan basmalah di dalam satu jilid tersendiri karena sedemikian dalam makna dan kandungan kedua kalimat tersebut.
 Basmalah adalah substansi Alquran. Jika Alquran yang terdiri atas 6.666 ayat, 114 surah, dan 30 juz dipadatkan maka pemadatannya ialah basmalah itu. Bahkan, menurut riwayat dari Al-Hafiz bin Sulaiman bin Ibrahim Al-Qunduzy, bahwa sesungguhnya seluruh rahasia kitab-kitab samawi tersimpul di dalam Alquran.

Rahasia keseluruhan Alquran tersimpul di dalam Surah Al-Fatihah dan rahasia keseluruhan Surah Al-Fatihah tersimpul di dalam basmalah (Bi ism Allah al-Rahman al-Rahim), dan rahasia basmalah terletak pada sebuah titik di bawah huruf ba (?) di awal kalimat.

Pembahasan rahasia titik di bawah huruf ba mengingatkan kita pada penciptaan awal yang dikaitkan dengan teori dentuman awal (the big bang) oleh para filsuf Platonisme.
Para filsuf dan kalangan sufi mempunyai kesamaan logika bahwa asal usul kejadian makrokosmos (dan dengan sendirinya mikrokosmos) berasal dari sebuah titik yang maha padat ciptaan Tuhan.
 Karena sedemikian padatnya maka kemudian mengalami ledakan dan partikel-partikel pecahannya kemudian mengalami proses pembesaran (expanding universe) yang dalam bahasa Alquran diistilahkan dengan wa inna lamusi'un (lalu Kami meluaskannya) QS Al-Dzariyat: 47).

Partikel-partikel itu dihubungkan dengan galaksi bimasakti (milky way) dengan seluruh famili planet yang ada di dalam kawasannya. Dalam wacana tasawuf partikel-partikel utama disebut dengan syajaratul baidha', yang menjadi asal-usul dari segala ciptaan. Ibnu Arabi menghubungkannya dengan entitas-entitas luar (external entities/al-a'yan al-kharijiyyah).

Yang membedakan antara filsuf dengan sufi secara mendasar ialah asal-usul penciptaan alam semesta. Kalangan filsuf berpendapat, asal-usul alam semesta (universe) ialah terjadi dengan sendirinya (creatio ex nihilo).
Namun, asumsi ini tidak memuaskan kalangan filsuf lainnya karena memang susah dinalar secara logika murni bagaimana ada sesuatu tanpa ada yang mengadakannya, bagaimana sebuah ciptaan (makhluq/creation) bisa tercipta tanpa ada pencipta (khaliq/creator). Pertanyaan ini masih tetap menjadi misteri di kalangan filsuf.
 Bagi para sufi, terjadinya al-a'yan al-kharijiyyah adalah kelanjutan dari ta'ayyun awwal, yaitu proses dari Ahadiyah ke Wahidiyyah¸ yakni dari sisi Tuhan sebagai Sirr al-Asrar/the Secret of the Secred/ kemudian ingin mengenal diri-Nya lalu memperkenalkan diri-Nya melalui Sifat-sifat dan Nama-nama-Nya.

Sisi Tuhan yang pertama disebut Ahadiyyah dan sisi yang terakhir disebut Wahidiyyah (supaya tidak bingung lihat artikel terdahulu tentang Ahadiyyah dan Wahidiyyah dan al-A'yan al-Tsabitah).

Sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT yang ada di dalam al-A'yan al-Tsabitah menuntut konsekuensi, maka proses entitas terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di al-A'yan al-Tsabitah.
Sulit memahami Allah sebagai Rabb dan Ilah tanpa marbub dan ma'luh yang menyembahnya. Sulit dipahami Tuhan sebagai Maha Pencipta (al-Khalik) tanpa makhluk.
Sulit memahami Allah Maha Pemberi (al-Wahhab) tanpa objek yang diberi (mauhub) dan seterusnya. Konsekuensi inilah yang melahirkan alam semesta yang merupakan kelanjutan proses dari al-A'yan al-Tsabitah.
Beda antara keduanya ialah al-A'yan al-Tsabitah, entitasnya permanen atau biasa disebut wajib al-wujud. Sedangkan alam semesta, termasuk manusia, adalah entitas baharu (al-a'yan al-hawadits) atau biasa disebut dengan mumkin al-wujud.
Baik yang pertama maupun yang kedua, asal-usulnya terlacak dan jelas, semuanya dari Allah. Allah disebut Ibnu Arabi sebagai al-Haqq dan makhluk-Nya disebut al-khalq.
Dalam kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya dihubungkan dengan sumpah pertama Allah dalam Alquran yaitu, Nun wa al-Qalam wa ma yasthurun (Demi Pena dan apa yang dituliskannya). Di antara mereka ada yang memahami secara semiotik, bahwa nun adalah botol tinta dan al-qalam adalah pena penciptaan.
Akan tetapi jika membaca terjemahan pertama (Atas nama Allah), tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai representasi Allah, akan selalu terbayang.
Kita tidak boleh main-main di dalam hidup ini, karena semua yang kita lakukan di muka bumi ini adalah 'mewakili' Allah, karena manusia adalah representasi-Nya, sebagaimana firman-Nya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'
Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?' Tuhan berfirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," (QS. Al-Baqarah: 30).
Ayat ini memberi arti penting posisi manusia sebagai khalifah di muka bumi, akan tetapi juga mengisyaratkan Allah tidak akan terlibat langsung, paling tidak dalam pandangan visual manusia, karena Ia telah menunjuk representatif-Nya.
Sebagai representasi Tuhan, maka wajar kalau tanggung jawab yang diemban manusia sungguh amat luar biasa beratnya. Inilah makna basmalah, "Atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".
 Secara gramatikal bahasa Arab, terjemahan "Atas nama Allah" atau "Dengan nama Allah" keduanya dimungkinkan. Jika dalam suatu acara presiden berhalangan datang untuk membuka sebuah acara lalu didisposisikan kepada wakil presiden atau salah seorang menterinya, kalimat yang digunakan wapres atau menteri ialah "Bi ism al-rais al-jumhuriyyah … " (Atas nama Presiden …). Dengan demikian, makna basmalah menjadi amat penting dalam eksistensi kehidupan manusia.

Tidak adanya huruf alif sebelum kata ism, yakni huruf ba langsung menempel kata ism (bism Allah), sebagai wujud kedekatan antara pemberi amanah dan yang diamanati, antara perbuatan dan pembuatnya, dan antara sifat dan yang disifati. Dari segi ini cukup berdasar jika kalangan ulama tasawuf, ulama Syiah, dan kecenderungan ulama Sunni memberi bobot lebih penting terhadap lafal basmalah.

Mereka yakin bahwa semua perbuatan yang diawali dengan basmalah pasti mendatangkan berkah. Mari kita memulai seluruh perbuatan kita dengan basmalah (Atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Wallahua'lam.