Perlu untuk diingat bahwa ziarah kubur pada mulanya adalah dilarang sebelum akhirnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam mengizinkan untuk melakukannya. Larangan tersebut memang sangat beralasan karena masalah kubur memang sangat rawan akan bahaya kesyirikan yang itu merupakan lawan dari dakwah beliau dakwah tauhid.
Selain itu pada masa awal berkembangnya Islam kondisi keimanan para
shahabat masih dalam tahap pembinaan, jadi sebagai tindakan preventif
sangat wajar jika beliau melarang kaum muslimin melakukan ziarah kubur.
Bahkan ketika para shahabat telah menjadi orang mukmin pilihan beliau
masih tetap saja memperingatkan mereka dari bahaya kubur, sebagaimana tercermin dalam sabda beliau menjelang kewafatannya:
"Laknat Allah kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid. "
Selain itu pada masa awal berkembangnya Islam kondisi keimanan para
shahabat masih dalam tahap pembinaan, jadi sebagai tindakan preventif
sangat wajar jika beliau melarang kaum muslimin melakukan ziarah kubur.
Bahkan ketika para shahabat telah menjadi orang mukmin pilihan beliau
masih tetap saja memperingatkan mereka dari bahaya kubur, sebagaimana tercermin dalam sabda beliau menjelang kewafatannya:
"Laknat Allah kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid. "