Mungkin
ini terlalu terlambat membuat sebuah diary. Tinggal menghitung bulan
kepengurusan Al-Fatih akan didemosionerkan. Tetapi lebih baik ada daripada
tidak ada, kan?
Yak!
Karena sudah dibilang karena diary ini sangat terlambat, maka ceritanya akan
dimulai dari hari ini. Hari ini, tepatnya pada tanggal 1 November 2015 pukul
16.00 diadakan Mentoring Magang SIGMA. Diawal bulan November sudah diawali
dengan kegiatan menemba ilmu. Cuaca sore ini cerah dan Sekaran belum dilanda
hujan sejak kemarau panjang yang menimpa Indonesia atau mungkin seluruh
Indonesia? Banyak kebakaran yang terjadi mulai dari Riau, Kalimantan, bahkan
beberapa gunung juga kebakaran. Hastag Lawan Asap pun bertebaran. Tapi bukan
itu yang mau Al-Fatih ceritakan.
Jadi,
di taman perpus pusat, melingkarlah gerombolan penuntut ilmu. Ada angkatan
2013, 2014, 2015 dan semuanya akhwat. Sementara gerombolan ikhwan ada di
pelataran perpus pusat tetapi adik-adik 2015-nya tidak ada yang datang
#senyumsendu dan mereka para ikhwan tetap mentoring. Jadi, datang ke perpus
pusat tidak ada ruginya sore itu.
Seperti
biasa, mentoring akhwat dimulai dengan tilawah Al-Quran per orang dua ayat.
MC-nya adalah Dek Firla. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan. Al-Fatih
masih ingat siapa saja yang datang lhoo Ada Mbak Ninuk, Dek Tiara, Dek Erlinda,
Dek Eva, Dek Tika, Dek Evi, Dek Suci, Atika, Wiwit, Dek Gita, Dek Firla, Dek
Dian, Septi, Nurulita, Umu, Silvi, dan Uus. Dan insyaallah mentoring sore ini
kita semua dinaungi oleh sayap-sayap malaikat. Seperti dalam hadits riwayat Abu
Daud, “Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, niscaya Allah
subhanahu wata’ala menyediakan jalan untuknya menuju surga. Sesungguhnya para
malaikat melebarkan sayapnya karena ridha kepada orang yang menuntut ilmu.
Sesungguhnya ulama dimintakan ampun oleh makhluk yang berada di langit dan di
bumi sampai paus yang di dalam laut. Keutamaan seorang alim atas seorang
abidseperti keutamaan bulan atas segala bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah
pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka
sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.”
Di
atas tanah tempat kami duduk, Nurulita membacakan Sirah Shahabiyah, Sumayah
binti Khobat-perempuan pertama yang mati syahid. Beliau adalah budak di masa
jahiliyah itu. Beliau menikah dengan Yasir, seorang pendatang yang kemudian
menetap di Mekkah. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Ammar bin Yasir.
Ketika Ammar hampir menjelang dewasa, Ammar mendengar agama baru yang
didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Terketuklah hati anak itu dan ia menyatakan
bahwa ia masuk Islam. Ammar mengajak Yasir dan Sumayah masuk Islam dan mereka
menyambut dakwah itu dan mengumumkan keislamannya. Ada tujuh orang yang
mengemukakan keislamannya di depan umum. Salah satunya adalah Sumayah dan
keluarganya.
Bani
Makhzum mengetahui bahwa Sumayah dan keluarganya masuk Islam bahkan mereka
terang-terangan mengatakannya. Bani Makhzum langsung menyiksa Sumayah
sekeluarga dengan berbagai macam siksaan agar mereka keluar dari Islam. Mereka
membawa keluarga itu ke padang pasir yang menyengat dan sangat panas. Mereka
membuang Sumayah dan menaburinya dengan pasir yang panas. Tetapi keluarga
Sumayah tetap teguh pendirian. Meraka tetap mengatakan “Ahad .. Ahad ..”
Suatu
ketika Rasullah SAW menyaksikan keluarga itu tegah disiksa. Beliau berseru,
“Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena tempat kembali kalian yang
sesungguhnya adalah surga.”
Mendengar
hal itu Sumayah dan keluarganya semakin optimis dan tegar. Mau disiksa apapun
juga, mereka akan tetap memeluk Islam apapun yang terjadi.
Beliau-Sumayah
meninggal saat Abu Jahal menusukkan tombak ke kemaluannya hingga Sumayah
meninggal dunia.
Sumayah
tidak menyesal diperlakukan seperti itu karena Allah sudah menjanjikan surga.
Beliau tetap yakin pada keislamannya dan tak ada seorang pun yang bisa menggores
keteguhannya.
Subhanallah..
Apa pelajaran yang dapat kita ambil? Betapa Sumayah tetap teguh pendirian dengan
Islam. Islam lahir dalam keadaan asing dan akan kembali asing. Bagaimana dulu
Islam dianggap asing oleh masyarakat jahiliyah dan bahkan mereka menentang
orang-orang yang masuk Islam. Sumayah dan keluarganya sungguh hebat. Beliau
dengan berani terang-terangan mengungkapkan keislamannya dan siap akan segala
resikonya.
Sekarang
kita memasuki jaman keterasingan kedua. Di mana yang disyariatkan Allah
dianggap asing oleh sekitar sedang yang tidak memenuhi syariat malah dianggap
biasa. Contohnya kerudung lebar. Justru kerudung yang menutupi dada malah
dianggap asing dan perempuan-perempuan yang memakai kerudung apa adanya
dianggap biasa bahkan fashion.
Lalu
ada pertanyaan dari Dek Gita yang bertanya bagaimana menghadapi orang yang
berkata,
“Berarti kita nggak usah kuliah? Belajar Al-Quran aja kan udah cukup?
Bukannya semua jawaban ada di Al-Quran? Bumi sekarang dibentuk dari mana? Dari
Allah gitu jawabannya?”
Sebenarnya,
jika kita menginginkan kebahagiaan dunia, pelajarilah ilmu dunia. Jika kita
ingin kebahagiaan akhirat, pelajarilah ilmu akhirat. Dan jika ingin bahagia di
keduanya, pelajarilah ilmu dunia dan akhirat. Sebenarnya di Al-Quran memang ada
firmanNya yang menceritakan tentang laut mati, perkembangan janin, sungai di
dalam laut, tetapi hal tersebut jika ada orang yang tidak percaya akan dibuktikan
bahwa apakah isi kandungan itu benar. Di Al-Quran pun juga ada perintah agar
kita menuntut ilmu. Bukan ilmu akhirat saja, tetapi juga ilmu dunia. Dan lebih
baik kita mengamalkan isi Al-Quran secara nyata dalam kehidupan kita
sehari-hari daripada berdebat dan menyalah-nyalahkan kitab suci kita. Kita
sesama Islam kenapa malah menghujat Al-Quran?
Lalu
kita mempelajari taawun (keseimbangan). Jadi ada tiga potensi yaitu potensi
akal, hati, dan jasad. Apa potensi akal itu? Belajar. Kita kuliah itu termasuk
dalam proses belajar. Lalu apa potensi
hati? Beribadah kepada Allah. Apa potensi jasad? Yaitu makan. Sementara makanan
kita di sini didominasi oleh Yahudi. Mulai dari alat mandi, minuman, makanan,
kebanyakan buatan Yahudi. Jadi guys, berusahalah untuk tidak mengkonsumsi atau
memakai produk yahudi.
Nah,
begitu diary... Hari ini sangat menyenangkan. Meskipun peserta magangnya
sedikit, tetapi ilmunya insyaallah bermanfaat.. See you in the next mentoring..
Sayang kalian karena Allah.. Senang rasanya bisa bertemu kalian dan berkumpul
bersama kalian. ^^
Salam dakwah
Al-Fatih