Kesendirian adalah saat-saat berharga di mana kita benar-benar
mengasah ibadah, kemampuan, kepribadian dan pencarian ilmu yang
sebaik-baiknya. Sebagai bekal tatkala kita melepas masa kesendirian.
Kesendirian
mengajarkan kepada kita, betapa sulitnya medan kehidupan tanpa adanya
pendamping. Kita punya keluarga dan kawan-kawan, tapi tidak selalu
keluarga dan kawan bisa menemani kegiatan atau keperluan kita. Mendengar
hal paling rahasia yang kita simpan. Tapi kesulitan, bukan menjadikan
kita lemah dan mencari pegangan yang akan membantu kita guna menjalani
kehidupan. Pegangan atau di sebut seseorang yang siap sedia untuk
mengantar dan menolong kita namun belum ada ikrar yang menghalalkan
hubungan tersebut. Itu hanya akan menjadikan kita makin bertambah lemah.
Kesendirian
mengajarkan ketangguhan sebagai wanita, tatkala berbagai rasa menerpa.
Kesedihan, kegelisahan, kerinduan, kebencian. Kita bingung menumpahkan
segala rasa itu kepada siapa. Tapi jika kita berusaha untuk mendekati
Allah secara perlahan, kita bisa mengandalkan Allah untuk itu. Serahkan
segala keluh kesah, kelemahan dan rasa sayang kepada Allah. Allah
menjadikan kita kuat. Mengandalkan Allah menjadikan kita bermetamorfosis
menjadi kupu-kupu. Kita berpegang pada Yang Maha Kuat, yang semesta
alam adalah ciptaanNya. Secara fisik, kita terlihat seorang diri.
Berpanas-panasan berganti angkot ke sana kemari karena berbagai agenda
kegiatan. Berseliweran di antara para pasangan yang telah menikah.
Keinginan untuk di perhatikan dan selalu di sayang, adalah lumrah bagi
seorang wanita. Anggap saja semua adalah warna kehidupan kita, warna
ujian yang semoga bisa menguatkan iman kita.
Sejatinya kesendirian
adalah mengasah diri untuk bermentalkan kemandirian. Wujud kita mungkin
sebagai kepompong, yang terlihat buruk dan tidak enak karena harus
berada dalam ruang sempit. Bukan tanpa alasan Allah menciptakan itu
semua. Hanya ingin menjadikan kita layaknya seekor kupu-kupu yang indah
dan mampu terbang di alam bebas. Jika kulit kepompong di robek sengaja,
bukan malah menolongnya dari himpitan tapi sebenarnya ada kelemahan yang
menunggunya tatkala ia berwujud kupu-kupu. Sama dengan kita sebagai
wanita, jika kita merasa tidak tahan dengan kesendirian kemudian kita
berusaha mengakhiri kesendirian dengan jalan yang buruk (baca: pacaran),
sebenarnya akan melemahkan diri kita sendiri. Kita akan terbiasa
terlayani dengan baik, jika tidak di bantu kita akan merasa tidak di
sayang. Perlahan hal tersebut bisa menjadi kebiasaan buruk.
Akan
ada masanya ketika romantika kesendirian menjadi suatu hikmah yang
sangat bermakna, suatu cerita yang akan kita rindukan tatkala pasangan
telah hadir di samping kita.
Kesabaran kita, keteguhan kita tidak akan berakhir sia-sia. Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya. Insya Allah.
Allahua’lam.