Kiat agar hafalan tidak cepat hilang
Pertanyaan
Assalamu'alaikum wr.wb.
ustadz yang di rahmati Allah SWT...!
Saya punya target menghafal Al Quran dalam 1 bulan 1 juz, Alhamdulillah sudah berjalan 5 bulan.
Yang ingin saya tanyakan, mengapa setelah hafal 1 juz, dan saya lanjutkan dengan juz berikutnya, juz yang sudah saya hafal kok jadi hilang ?
Mohon Saran dan penjelasannya.
Jazakallahu Khoiron Katsiir
hamba Alloh
Jawaban
Subhanallah, anda mampu menghafal Al-Quran dalam tempo sebulan 1 juz. Berarti dalam tempo tiga hari anda bisa menghafal dua halaman atau satu lebar. Ini adalah target dan capaian yang luar biasa. Artinya, kalau proses menghafal ini berjalan lancar, atas izin Allah SWT dalam tempo 30 bulan atau 2 tahun setengah anda sudah hafal Al-Quran 30 juz.
Sebenarnya menghafal Al-Quran itu sangat mudah sekali. Demikian jaminan dari Allah SWT. baca dan renungi firman-Nya :
"وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ"
“Dan sugguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk diingat, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (Q.S. Al-Qamar/54 : 17, 22, 32, 40)
Kalau ada masalah dengan kita dalam hal menghafal dan murajaah, tentunya jangan disalahkan ayatnya, yang harus kita lakukan adalah kita harus berintrospeksi, kenapa hafalan kita mudah sekali hilang setelah kita menghafal juz berikutnya?. Oleh karena itu dalam menghafal Al-Quran harus memiliki metode yang tepat sehingga hasilnya pun akan memuaskan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghafal Al-Quran, semoga bisa membantu kita dalam proses menghafal Al-Quran. Diantaranya, usahakan anda selalu menggunakan mushaf Al-Huffazh (Mushaf ini biasa digunakan para penghafal Al-Quran), di mana dalam mushaf ini setiap awal halaman adalah permulaan ayat dan di setiap akhir halaman adalah akhir ayat, membacanya secara perlahan dan tenang, membagi ayat dalam beberapa maqtah’ (satu pembahasa tertentu), usahakan membaca ayat yang sudah dihafal dalam shalat, memahami makna ayat secara umum, ini akan banyak membantu kita dalam memantapkan hafalan. Usahakan ikut serta dalam halaqat tahfizh Al-Quran, baik itu di masjid, di mushalla atau di tempat yang lainnya.
Hambatan dan penghalang dalam menghafal
Perbuatan Maksiat
Anda juga harus berusaha seoptimal mungkin untuk selalu menghindari tempat-tempat maksiat, apalagi –na’udzu billah- gemar bermaksiat dengan segala macam bentuknya.
Tentunya kita bisa mengambil pelajaran dari kisah seorang Imam besar, Imam Syafi'I peletak madzhab Al-Syafi’iyyah yang memiliki kecepatan dalam menghafal, beliau pernah mengadu kepada gurunya, Waki’, karena suatu hari beliau mengalami masalah dalam menghafal. Sang guru pun lalu memberikan obat mujarab, yaitu dengan nasihat agar sang Imam meninggalkan perbuatan maksiat. Imam Syafi'I rahimahullah berkata:
Aku mengadu kepada (guruku) Waki' atas buruknya hafalanku
Maka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatan
Dia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang selalu bermaksiat.
Barangsiapa memiliki kesungguhan untuk menjauhi kemaksiatan, maka Allah SWT akan membukakan hatinya untuk mengingat-Nya, membimbingnya dalam mentadaburi ayat-ayat kitab-Nya, memberikan kemudahan dalam menghafal dan mempelajarinya.
Tidak mengulang secara rutin
Seorang penghafal Al-Quran harus memiliki jadwal khusus untuk mengulang hafalan, jadi dia harus memiliki wirid harian untuk murajaah hafalan yang pernah dia hafal, baik di dalam shalat atau di luar shalat. Karena diantara yang membuat hafalan Al-Quran kita cepat hilang karena kita memiliki jadwal khusus untuk murajaah.
Sejak dahalu Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada orang yang menghafal Al-Quran untuk selalu menjaga hafalan, karena Al-Quran akan lebih cepat lepas dibandingkan dengan seekor onta yang terikat kuat, jika dia tidak selalu mengulang-ulang hafalan.
Rasulullah SAW bersabda :
"تَعَاهَدُوا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ قُلُوْب الرِّجَالِ مِنَ اْلإِبِلِ مِنْ عِقَلِهَا".
“Jagalah Al-Qur’an, demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu lebih cepat lepas dari hati penghafalnya dari pada lepasnya seekor onta dari ikatannya” (H.R. Bukhari)
Jadi pandai mengatur waktu akan dapat membantu seorang penghafal Al-Qur’an dalam memelihara hafalannya. Mengatur waktu untuk mengulang-ulang hafalan yang senantiasa terus berkelanjutan, harus terus dilakukan oleh seorang penghafal Al-Qur’an. Biasakan jangan melewatkan waktu tanpa melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Berlebihan dalam memandang dunia
Tidak sedikit orang yang menghafal Al-Quran karena lebih disibuki dengan kegiatan yang dapat melalaikannya dari aktifitas menghafal bahkan mengajar Al-Quran, bahkan juga tidak sedikit orang yang menghafal Al-Quran ikut suatu bisnis tertentu, lalu tanpa mereka sadari, sedikit banyak melalaikan dari kegiatan menghafal yang selama ini dia lakukan secara rutin. Sebenarnya ada banyak cara dalam menghindari lupa akan hafalan yang pernah melekat dalam memori kita seperti motivasi atau niat kita dalam menghafal Al-Quran adalah bukan untuk mengejar-ngejar kenikmatan dunia. Kemudian kita juga harus banyak berdoa kepada Allah SWT agar kita diberikan kemudahan dalam menghafal kalam-Nya. Biasakan hati kita selalu mengigat Allah SWT (berdzikir) dalam setiap keadaan, dengan banyak mengingat Allah SWT maka kita akan merasa selalu diawasi oleh-Nya sehingga kita pun malu apabila Dia mendapi kita sedang berada dalam lembah kemaksiatan. Dan tentunya kita semua ingin dan terus berusaha menjaga agar kualitas hafalan yang ada seperti kualitas hafalan surat al-Fatihah, atau minimal seperti orang yang membaca surat yasin dan al-kahfi, karena sering dibaca jadi tidak mudah hilang.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kapada anda dan kepada kita semua dalam menghafal Al-Quran serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wallahu a’lam bishshawab.
(Tulisan ini juga bisa dibaca di www.taufikhamim.com)
http://www.warnaislam.com/konsul/quran/2009/10/15/63600/Kiat_agar_hafalan_tidak_cepat_hilang.htm