Fakta–Fakta
Keajaiban Sholat Lima Waktu
Barang kali akhi ukhti sudah pernah
mendengar maupun membaca artikel tentang ini sebelumnya, sebagaimana di search
engine juga terdapat banyak yang membahas tentang tulisan ini. Namun demikian,
tentu masih banyak di antara akhi lagi ukhti sekalian yang belum mengetahui.
Karenanya, marilah mencermati tulisan ini dengan seksama..
الْمُؤْمِنِينَ
كِتَاب مَّوْقُوتا كَانَتْ عَلَى الصَّلاَةَ إِنَّ
“Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah
kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.” (QS.
An-Nisa:103).
Subuh Sebagai
Terapi Paru-paru
Waktu
pelaksanaan Shalat Shubuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit
matahari. Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem
pernapasan dan paru-paru, karena pada pagi hari udara masih bersih, oksigen
masih segar.
Dari
paru-paru, darah mengambil “bahan bakar” yang masih baru & bersih, akhirnya
keseluruhan organ menerima pasokan nutrisi yang bersih. Selanjutnya tubuh menjadi segar kembali dan otak menjadi
jernih.
Penelitian
mutakhir dalam ilmu medis Barat juga mengungkap manfaat kebiasaan bangun pada
waktu shubuh. Ditemukan bahwa pada dini hari sekitar pukul 3.00 – 5.00 terjadi proses
detoksin (pembuangan zat racun) di bagian paru-paru..
Oleh Karena
itu, biasanya selama durasi waktu ini, penderita batuk akan mengalami batuk hebat.
Ini karena proses pembersihan (detoksin) telah mencapai saluran pernapasan.
Paru-paru
dan usus besar merupakan organ yang saling berpasangan. Usus besar merupakan pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang memiliki sifat panas. Apabila jantung
memiliki sifat panas yang berlebihan, dengan pernapasan yang dilakukan pada
saat udara benar-benar bersih, kita dapat mengarahkan panas jantung ke
paru-paru dan dengan demikian mendinginkan panas dalam perut.
Dzuhur Sebagai Terapi Jantung dan Usus
Kecil
Waktu Zuhur adalah sejak
tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit hingga saat bayangan benda
sama panjang dengan benda tersebut.
Jantung merupakan organ yang biasa dihubungkan dengan
proses mental. Beberapa bentuk tekanan emosional seperti pusing,
berdebar-debar, sesak napas, dan kemunduran vitalitas merupakan gejala-gejala umum dari penyakit jantung. Kemunduran chi jantung ditandai dengan kelemahan
secara umum, seperti bicara terengah-engah, pernapasan yang pendek-pendek, dan
sering berkeringat.
Waktu pelaksanaan shalat zuhur sangat sesuai dengan
kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi,
waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 –
13.00. Waktu zuhur adalah saat kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas
sepanjang siang. Dengan melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan
dipadukan dengan basuhan air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Akhirnya hal ini mempengaruhi sistem lainnya,
karena fungsi jantung yang merupakan “penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung
memompa darah agar selalu mengalir untuk membawa sari-sari makanan yang
dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang penat dan pikiran kita
yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap melanjutkan aktivitas.
Ashar Sebagai Terapi Kandung Kemih
Waktu ashar adalah setelah habus
waktu zuhur hingga terbenam matahari. Dalam ilmu kesehatan China, pukul 15.00 –
17.00 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan terapi kandung kemih karena
pada saat itu mulai terjadi kesesuaian secara perlahan antara hawa tubuh
manusia dan hawa di sekitarnya, perubahan dari hawa udara yang panas menuju
dingin.
Fungsi utama kandung kemih adalah mengubah cairan
tubuh menjadi air kencing dan mengeluarkannya dari tubuh. Jika fungsi tersebut
berjalan, terjadilah keseimbangan kimiawi dalam tubuh sehingga metabolisme
terjaga. Jika fungsi ini terhambat, akan terjadi penumpukan cairan yang tidak bermanfaat
dan mengandung racun sehingga mempengaruhi kerja organ-organ internal lainnya. Jika ini terjadi, proses pendinginan tingkat chi yang seharusnya
dikeluarkan menjadi menumpuk dan menimbulkan panas yang tinggi, yang akhirnya
mempengaruhi pula kerja ginjal.
Jadi, ibadah shalat ashar bermanfaat untuk
meningkatkan daya kerja kandung kemih sehingga dapat lancar mengeluarkan
racun yang diakibatkan oleh proses kimiawi tubuh yang berlangsung
selama aktivitas sepanjang siang.
Maghrib Sebagai Terapi
Ginjal
Shalat Maghrib dilaksanakan pada waktu sesudah
matahari terbenam hingga lenyapnya mega merah di sebelah barat.
Ginjal dan kandung kemih adalah organ yang
berpasangan. Kedua organ tersebut mengontrol tulang-tulang, sumsum, dan otak.
Bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi pertumbuhan, perkembangan, dan
reproduksi. Kesehatan kedua organ internal ini tercermin pada kondisi rambut
kepala. Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam metabolisme air dan
mengendalikan cairan tubuh, dan juga menjaga keseimbangan panas dan dingin yang sangat fundamental bagi tubuh.
Gejala-gejala kemunduran energi panas secara
signifikan berkaitan dengan kehilangan energi atau panas. Serupa dengan
kemunduran energi dingin ginjal, ada dengungan pada telinga, pusing, dan rasa
sakit di punggung bawah. Namun rasa sakit ini ditandai dengan rasa dingin,
lemah, dan lesu yang sangat. Biasanya kemunduran energi dingin ginjal
menimbulkan gangguan pada jantung dan hati, sedangkan kemunduran energi panas
ginjal mengganggu fungsi-fungsi limpa kecil dan paru-paru.
Ditinjau dari ilmu pengobatan China, waktu pelaksanaan
shalat maghrib merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan terapi
organ ginjal. Waktu maghrib adalah saat-saat hawa udara semakin
menurun, dan sistem organ juga mulai menyesuaikan diri dengan energi di
sekitarnya.
Isya Sebagai Terapi Perikardium dan Triple
Burner (San Jiao)
Shalat Isya dilaksanakan setelah
habis waktu maghrib hingga menjelang shubuh.
San Jiao adalah konsep dalam ilmu kesehatan China,
yaitu sebuah organ fungsional yang tidak dikenal oleh ilmu kedokteran Barat modern. Menilik makna kata asalnya, yaitu lapisan yang terletak di bawah kulit
dan di antara otot-otot, sebagian ahli mengajukan teori bahwa organ ini sama
dengan sistem limfatik. San Jiao dianggap terutama bersifat energetik dan tidak
memiliki komponen fisik.
Fungsi perikardium adalah membuang kelebihan energi
jantung dan mengarahkannya pada titik Laogong yang terletak pada pusat telapak
tangan. Dari Laogong, kelebihan energi akan dilepaskan secara alamiah sehingga
terciptalah stabilitas tingkat energi jantung. Titik Laogong digunakan dalam
ilmu kesehatan China untuk mengurangi suhu tubuh selama terkena sakit demam.
Waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ
perikardium adalah pada pukul 19:00 – 21:00. Pada waktu tersebut hawa di
sekitar sudah mulai rendah daripada hawa tubuh. Maka, diperlukan penyesuaian sistem energi di dalam tubuh manusia untuk bisa menyesuaikan diri dengan hawa di
sekitarnya.
Pada waktu pelaksanaan shalat Isya, dimulailah
penurunan kerja organ internal yang telah digunakan dalam aktivitas
sehari-hari. Tubuh memasuki masa istirahat, terutama kerja jaringan otot yang
digunakan untuk gerak dan berpikir. Waktu isya bisa disebut sebagai masa
pendinginan keseluruhan sistem organ dan saraf. Proses pengistirahatan
tubuh kemudian disempurnakan dengan tidur pada malam hari.